Sunday, December 14, 2008

Tekad Baru...

Tekad Baru apakah berarti memproklamasikan diri menjadi pribadi yang baru?? Entah apa namanya, tapi aku bertekad dari kemaren, bahwa mulai hari ini aku akan menjadi pribadi yang baru.

Baru dalam hal me-manage waktu dan kesibukan kerja.

Ini gara-gara jumat kemaren keasyikan nge-game. Mungkin manusiawi juga kalo aku ingin nge-game... tapi menjadi kurang manusiawi jika game tersebut aku mainkan dari jam 11.30 sampai 16.30. Apalagi di jam kantor.

Itulah yang menyebabkan aku banyak berfikir dari weekend kemaren. Bagaimana aku mesti menyiasati biar gak kebablasan lagi kaya kemaren.

Penyakit ku cuma dua kalo udah kerja. Kalo gak kebablasan nge-game, ya itu tadi, nge-net. Jadinya aku mesti mencari jalan keluar yang lebih baik agar pekerjaan kantorku gak terganggu.

Setelah memikirkan sanksi yang tepat untuk kelakuan ku yg gak bertanggung jawab tersebut, akhirnya aku udah buat keputusan :

BAHWA SANKSI AKAN DIKENAKAN APABILA SAMPAI KEBABLASAN LAGI NGE-GAME ATAU NGE-NET.

SANKSI NYA ADALAH :

1. SHALAT LAIL 1 MINGGU PENUH

2. HAFALAN JUZ 30 1 SURAT DALAM 2 MINGGU.

Menurutku itu adalah hukuman yang setimpal untuk mendidik diri....

Sekarang udah pukul 12.46 ... Saatnya berhenti untuk makan siang dan kembali kerja... atau siap-siap melaksanakan sanksi....

Friday, November 14, 2008

Rahasia Bisnis Rasulullah

Membaca buku Rahasia Bisnis Rasulullah karangan Prof. Laode Kamaluddin Ph.D. benar-benar membuka wacana baru saya. Seakan-akan dinampakkan bagaimana Rasulullah menjalankan bisnisnya.

Disini dijabarkan 12 Rahasia besar kepemimpinan Rasulullah dalam membangun megabisnis yang selalu untung sepanjang sejarah.

Bahkan ini dapat dibuktikan dengan besarnya mahar yang disampaikan kepada Istri beliau Siti Khadijah yang jika dirupiahkan setara dengan Rp 6 Milyar.

Disini diterangkan bahwa dahulu Nabi Muhammad SAW memberikan mahar berjumlah 20 ekor unta merah (bahkan ada juga yang mengatakan 100 ekor.

Jika Unta merah merupakan alat transportasi terbaik waktu itu, kita bisa melihat perbandingannya dengan alat transportasi terbaik saat ini. Jika Kendaraan terbaik saat ini adalah BMW, ditaksir Rp. 300 Juta saja, maka maharnya adalah = 20 ekor x Rp 300.000.000,00 atau Rp 6.000.000.000,00

Sebuah mahar yang diberikan oleh seorang eksekutif muda yang saat itu berasal bukan dari warisan keluarga serta kondisinya yang sudah yatim piatu dari kecil.

Anda ingin tau apa rahasia bisnis beliau?? silahkan baca buku kaangan Prof. Laode Kamaluddin Ph.D yang dibahas dengan sangat cermat dan cerdas.

Mungkin sebelumnya lebih baik membaca buku 14 langkah bagaimana Rasulullah SAW Membangun Kerajaan Bisnis. Karena buku ini adalah buku kedua setelah buku 14 langkah...

Lirik Soundtrack Laskar Pelangi

Gambar saya kutip dari blog pak Iim Rusyamsi tapi liriknya saya ambil dari

-----------------------------------------



mimpi adalah kunci

untuk kita menaklukkan dunia

berlarilah tanpa lelah

sampai engkau meraihnya



laskar pelangi

takkan terikat waktu

bebaskan mimpimu di angkasa

warnai bintang di jiwa



[chorus]



menarilah dan terus tertawa

walau dunia tak seindah surga

bersyukurlah pada Yang kuasa

cinta kita di dunia

selamanya



[interlude]



cinta kepada hidup

memberikan senyuman abadi

walau hidup kadang tak adil

tapi cinta lengkapi kita





[interlude]



laskar pelangi

takkan terikat waktu

jangan berhenti mewarnai

jutaan mimpi di bumi



[chorus]



menarilah dan terus tertawa

walau dunia tak seindah surga

bersyukurlah pada Yang kuasa

cinta kita di dunia



laskar pelangi

takkan terikat waktu…

Wednesday, November 12, 2008

PAY IT FORWARD

Artikel ini begitu menggugah hati. Berulang kali saya ketemu dan membaca artikel ini, selalu ada hikmah baru yang bisa dikembangkan. Mungkin memang saya belum ijin dengan penulisnya, karena itu tulisan ini tidak saya akui sebagai milik saya. Tetapi saya mencantumkan link beserta penulisnya. Semoga Pak Jamil Azzaini tidak keberatan dengan hal ini.

--------------------------------------------------------------------------------------

Gerakan “Pay It Forward”

Oleh: Jamil Azzaini

Pay It Forward adalah sebuah film drama Hollywood yang diproduksi pada tahun 2000. Film yang disutradarai oleh Mimi Leder itu mengisahkan tentang sebuah ide sederhana dari seorang anak kecil berusia 11 tahun, Trevor. Bocah kecil ini hidup bersama ibunya, Arlene, seorang pemabuk dan single parent.

Kisah film tersebut berawal pada saat seorang guru ilmu sosial di sekolah Trevor memberikan sebuah tugas. Sang guru, Mr. Simonet, meminta para murid memikirkan sebuah ide yang dapat mengubah dunia. Para murid juga diminta untuk mewujudkan idenya ke dalam tindakan nyata.

Pada saat itulah Trevor mencetuskan ide Pay It Forward atau bayar dimuka. Inti dari ide Trevor adalah ia hanya perlu menolong tiga orang. Pertolongan itu harus dalam bentuk yang nyata dan tidak bisa dilakukan oleh orang yang akan ditolong itu. Setiap orang yang telah ditolong harus menolong tiga orang lain, begitu seterusnya.

Trevor memutuskan bahwa tiga orang yang akan menjadi bahan eksperimen adalah seorang pemuda gembel pecandu narkoba bernama Jerry, Mr. Simonet yang masih hidup membujang, dan seorang teman sekelas yang selalu diganggu oleh sekelompok anak-anak nakal bernama Adam

Trevor melihat bahwa Ibunya sangat kesepian, tidak punya teman untuk berbagi rasa, telah menjadi pecandu minuman keras. Trevor berusaha menghentikan kecanduan ibunya dengan cara rajin mengosongkan isi botol minuman keras yang ada dirumah mereka, Trevor juga mengatur rencana supaya ibunya bisa berkencan dengan guru sekolah Trevor, Mr Simonet yang memberinya tugas itu.

Ide Trevor mulai berjalan. Jerry dibantu oleh Trevor dengan cara membelikan baju, sepatu dan perlengkapan lain untuk modal bekerja serta meyadarkannya agar tidak terlibat narkoba. Uang itu diambil dari tabungan Trevor. Ketika Jerry berucap tarima casi kepada Trevor, maka Treveor hanya menjawab ‘Pay It Forward”.

Jerry kemudian membantu memperbaiki mobil Ibunya Trevor yang rusak tanpa diminta. Sang ibu melihat perhatian si anak yang begitu besar menjadi terharu, saat sang Ibu mengucapkan terima kasih, Trevor menjawab “Pay It Forward”

Ibu Trevor yang terkesan dengan yang dilakukan Trevor, terdorong untuk meneruskan kebaikan yang telah diterimanya itu dengan pergi ke rumah ibunya (nenek si Trevor), hubungan mereka telah rusak selama bertahun-tahun dan mereka tidak pernah bertegur sapa, kehadiran sang putri untuk meminta maaf dan memperbaiki hubungan diantara mereka membuat nenek Trevor begitu terharu, saat nenek Trevor mengucapkan terima kasih, dan dibalas dengan ucapan: “Pay It Forward

Sang nenek yang begitu bahagia karena putrinya mau memaafkan dan menerima dirinya kembali, meneruskan kebaikan tersebut dengan menolong seorang pemuda yang sedang ketakutan karena dikejar polisi untuk bersembunyi di mobil si nenek, ketika pemuda itu sudah aman, si pemuda mengucapkan terima kasih, si nenek menjawab dengan kata-kata : “Pay It Forward”.

Si pemuda yang terkesan dengan kebaikan si nenek, terdorong meneruskan kebaikan tersebut dengan memberikan nomor antriannya di rumah sakit kepada seorang gadis kecil yang sakit parah untuk lebih dulu mendapatkan perawatan, ayah si gadis kecil begitu berterima kasih kepada si pemuda ini, dan dijawab oleh pemuda itu dengan ucapan : “Pay It Forward”

Ayah si gadis kecil yang ternyata konglomerat terkesan dengan kebaikan si pemuda. Orang kaya itupun terdorong meneruskan kebaikan tersebut dengan memberikan mobilnya kepada seorang wartawan TV yang mobilnya mogok pada saat sedang meliput suatu acara. Saat si wartawan berterima kasih karena mendapat rezeki nomplok berupa mobil Jaguar, ayah si gadis menjawab: “Pay It Forward”

Sang wartawan yang begitu terkesan terhadap kebaikan ayah si gadis bertekad untuk mencari tau dari mana asal muasalnya istilah “Pay It Forward” tersebut. Naluri Jurnalistiknya mendorong dia menelusuri mundur untuk mencari informasi mulai dari ayah si gadis, pemuda yang memberi antrian nomor rumah sakit, nenek yang memberikan melindungi pemuda, Ibunya Trevor yang memaafkan nenek Trevor, sampai kepada si Trevor yang mempunyai ide tersebut. Dengan bantuan sang wartawan, Trevorpun muncul di televisi.

Namun umur Trevor sangat singkat, dia ditusuk pisau saat akan menolong teman sekolahnya, Adam, yang selalu diganggu oleh para berandalan. Selesai pemakaman Trevor, betapa terkejutnya sang ibu melihat ribuan orang tidak henti-hentinya datang dan berkumpul di halaman rumahnya sambil meletakkan bunga dan menyalakan lilin tanda ikut berduka cita terhadap kematian Trevor. Trevor sendiripun sampai akhir hayatnya tidak pernah menyadari dampak yang diberikan kepada banyak orang hanya dengan melakukan kebaikan kepada orang lain.

Menurut saya, walau Trevor meninggal dalam usia yang sangat muda. Itu jauh lebih baik dibandingkan dengan orang tua yang meninggal namun tidak meninggalkan inspirasi apa-apa. Trevor memang pergi terlalu cepat namun ia telah mampu menginspirasi banyak orang dan mampu membuat perubahan yang berarti.

Dengan kondisi Indonesia yang sedang carut marut, angka kemiskinan yang meningkat, pengangguran yang tak pernah berkurang, orang-orang yang bingung memasukan anaknya untuk sekolah karena biaya yang melangit bahkan di beberapa daerah ada yang terkena busung lapar, Gerakan Pay It Forward menurut saya salah saru alternatif yang bisa ditawarkan.

Lakukan gerakan “Pay It Forward” dimulai dari Anda sekarang juga. Hasilnya? Biarkan puluhan ribu orang, karangan bunga, dan generasi berikutnya mengenang Anda ketika nanti saatnya tiba. Dan yang paling penting, Tuhan-pun bangga dengan Anda.

Salam Sukses Mulia

Jamil Azzaini, Inspirator Sukses Mulia.

Saturday, November 1, 2008

Meski Tak Baru, tapi ....

Memang bukan baru lagi aku menjadi supervisor disini. Udah menduduki waktu kurang lebih satu bulan. Namun rasanya baru kemaren dudukan ini kuterima.

Bukan tanpa rintangan berarti dudukan ini kutempuh. Halangan dan rintangan pastilah ada. Terutama ketika kita benar-benar NOL BESAR dalam jenis pekerjaan ini.

Bahkan diawal kepindahanku, aku langsung ambil cuti biar fresh lagi begitu masuk kerja setelah lburan. Namun apa daya, dalam liburan ternyata mendapatkan ujian sakit. Bahkan sekarang pun setelah sebulan aku kembali ditegus dan sakit.

Sebenarnya, andai aku dulu belajar tentang hal ini, tentu tidak akan terlalu sulit menyelesaikan tanggungjawab ini. Namun apa daya nasi telah jadi bubur, dan aku mesti menjalankan semuanya semampuku.

Namun banyak hikmah juga kupetik dari pembelajaran ini. Bagaimana aku mencoba mengatur supaya pekerjaan bisa segera dibenahi, dan rutinitas kembali menjadi sesuatu yang ringan. Mungkin tidak bulan depan, mungkin masih 2 bulan lagi baru akan terlaksana, tapi kuharapkan kesempatan untuk terus berjuang dan berusaha akan selalu ada.

Aku ingat akan niatku, untuk segera TDA. Bukan tidak mau TDB atau amphibi. Namun begitu banyak pertimbangan yang harus kulakukan untuk menjalani profesi ganda ini, sedangkan kekuatanku sangatlah terbatas.

Yang paling terbatas adalah psikisku. Aku bukanlah orang yang bisa menjalankan sesuatu disaat pikiranku jauh mengembara ke keluarga yang sudah setahun kubina... namun rasanya baru kemaren ini kami menikah.

Aku bukan orang yang kuat menahan rasa rindu dihati, disaat ingin berbagi dengan seseorang hanya melalui suara. Atau hanya bertemu 1x dalam sebulan untuk kemudian menata hati lagi agar teguh dirantau.

Aku memang kuat... tapi itu dulu ketika masih sendiri. Kuat menanggung rindu terhadap ortu karena ada teman-teman yang menjadi curahan hati... Tapi bagaimana dengan mimpi dan asa yang dirajut bersama seorang terkasih?? tidak mungkin itu akan dibagi dengan siapapun kecuali dia yang telah menjadi kekasih.

Rasa itu semakin kuat untuk membuatku semakin giat berfikir dan membuat rencana jangka panjang. membuatku mulai merintis lagi apa yang dulu sempat kurintis bersama teman-teman namun kembali hancur karena alasan tertentu.

Yang pasti ada langkah yang mesti dijalani menuju mimpi yang tengah dirajut.

Semoga Engkau Kuatkan Hati ini hingga waktunya tiba duhai Kekasih hati....

Thursday, October 23, 2008

Hikmah itu selalu datang dikemudian hari



Hikmah itu memang selalu datang belakangan. Banyak hal sudah terjadi dalam perjalanan hidup ini. Namun selalu saja dia datang terakhir.

Datang ketika diri lebih jernih berfikir. Ketika diri bisa melihat realitas dengan lapang dada dan mata terbuka. Bukan ketika hati diselimuti perasaan ingin membela diri dari kondisi tsb. Bukan juga ketika rasa ingin menyalahkan itu hadir.

Beberapa kondisi yang akhirnya kusyukuri saat ini tak lepas dari peristiwa dulu. Dulu yang terkadang menyesakkan dada. Sesak oleh rasa sesal mengapa dan mengapa?

Dulu, gagal menikah dengannya membuatku menyalahkan semuanya, timing, dan semua yang membuatku merasa terluka. Padahal sekarang justru menjadi suatu rasa syukur.

Ketika sekarang hadir seseorang yang mencintai sepenuh hati. Menerima semua kelemahan dan kekuatanku apa adanya. Mensyukuri setiap kondisi kami... Betapa mahal reward yang kuperoleh dari kegagalan itu.

Setelahnya aku pun pernah gagal dalam berusaha. Gagal dalam berpartner dan gagal dalam memanfaatkan kondisi.

Setelah lebih kurang 50jt ludes buat pinjaman ke rekan bisnisku, aku baru tersadar bahwa bisnis gak mesti besar.

Ada banyak celah yang bisa dimanfaatkan jika ingin berusaha. Bukan hanya dengan modal gede kita berusaha. Apalagi jika tinggak mengenal bidang usaha itu,lebih baik gunakan modal secukupnya.

Walaupun saat ini rekan ku itu dalam proses berusaha mengembalikan pinjaman tersebut, tapi aku tidak terlalu berharap akan kembalinya pinjaman itu.

Karena aku tak yakin itu semua akan kembali secepatnya. Lebih baik aku fokus untuk memulai lagi langkah hidupku walaupun aku tertatih-tatih berjalan menghadapi rintangan hidup. Namun sekarang aku sudah berdua membaginya dengan suamiku tercinta.

Lelaki yang benar-benar orang yang kucari dan kubutuhkan dalam berjuang...

Anggaplah aku belajar banyak dari 50 jt itu.... Bukan nilai yang sedikit memang jika dilihat dari materinya, tetapi dari sisi pembelajaran aku pikir cukup berimbang.

Yang kusesalkan cuma 1, kenapa dia langsung menyerah begitu terjadi kesulitan dan selalu mengharapkan suntikan dana terus.

Bukankah pejuang tangguh akan berusaha menyelesaikan semua rintangan??

Aku dan suamiku sekarang berusaha menyelesaikan rintangan kami walaupun dengan tertatih-tatih menahan perihnya rintangan itu.....

Kami harap kami akan berhasil... Sehingga kelak akan terasa lagi manisnya hikmah seperti saat kegagalan menikah ketika akhirnya kutemui orang yang mau menerima diriku apa adanya. Dan itu sangat kusyukuri.

Sunday, September 7, 2008

Kesulitan dan Cinta


Dulu kupikir, kenapa kesulitan selalu saja tak pernah berhenti datang padaku. Dulu kupikir itu adalah akibat dari perbuatanku sendiri. Kupikir dia muncul sebagai hukuman buat diriku. Sebagai sanksi atas kesalahan-kesalahanku.

Hari ini aku berfikir sebaliknya. Saat ini aku menganggap ujian merupakan cara Allah menaikan derajat ku disisiNya. Aku merasa, ujian hanyalah sebentuk Kasih Sayang Allah kepadaku. Bahwa dengan adanya kesulitan, aku senantiasa memohon dan mendekat kepadaNya.

Mungkin jika gak ada kesulitan ini, aku menjadi orang yang lalai. Lalai mengingat Penciptaku. Lalai menyadari siapa sesungguhnya diri ini.

Mungkin jika yang kudapat adalah kesenangan hidup, niscaya aku tak kan pernah menjadi dewasa. Selalu merasa apapun yang kumau bisa kudapatkan. Apapun itu hanyalah sesuatu yang tak bernilai karena mudahnya kuperoleh.

Mungkin, bertemu sedikit kesulitan hanya keluhan dan keluhan saja yang aku ungkapkan.

Mungkin, tak kan kutemui begitu banyak kemudahan disemua peristiwa yang kujalani.

Mungkin tidak akan menjadi seorang yang lebih bijaksana dari sekarang ini, walaupun belumlah bijaksana tapi setidaknya menjadi lebih bijak.

Aku sadar, inilah bentuk cinta Ilahi kepadaku. Menyapaku dengan semua kesulitan yang ternyata adalah cara mendidikku seperti halnya doa-doa panjangku agar Allah sendiri yang mendidikku.

Sungguh indah menghadapi setiap kesulitan dengan adanya Cinta Sang Khaliq. Aku jadi tidak takut menghadapi apapun. Karena kusadari, Dialah yang akan menunjukkan jalan terbaik bagiku.

Alhamdulillah ya Rabbi... di sepanjang hidupku aku tetap mendapatkan limpahan CintaMu.

Thursday, July 24, 2008

Umur memang tidak bisa ditebak

Kemaren 23 Juli 2008 terjadi suatu peristiwa mengejutkan di halaman kantorku. Pagi itu ada seseorang yang terpelanting dari motor. Tempatnya ditikungan kantor yang berpasir. Mungkin terpeleset masuk ke daerah yang rada berpasir itu.

Tadinya karena ngelihat dari lantai 2, kupikir kobrbannya gpp. Paling shock ringan aja. Alhamdulillah di lingkungan sini kekeluargaan masih tinggi. Satpam kantor dengan beberapa orang mengangkat si korban ke pos satpam.

Gak lama korban itu pun diangkut ke Rumkit. Kebetulan ada driver kantor yang inisiatif minjam mobil untuk ngantar.

Siang, sehabis istirahat temen-temen satu kantor pada membicarakan kejadian pagi itu. Salah seorang temen nyeletuk bahwa korban yang jatuh pagi itu akhirnya meninggal dunia.

Ternyata, korban menderita pendarahan hebat, bahkan gak sadarkan diri saat terjatuh itu. Faktanya, korban ternyata tidak menggunakan helm ketika boncengan. Kemudian diketahui juga bahwa sepertinya si korban memang lagi kurang sehat. Sehingga ketika di boncengan keseimbangannya gak stabil disaat motor melaju kencang, hingga akhirnya terpelanting.

Apalagi sesampai di Rumkit, ternyata petugas rumkit gak sesegera mungkin melakukan tindakan pertolongan.

padahal dari kondisi yang kudengar, korban mengalami keadaan seperti orang lagi ngorok pada saat gak sadar diri tersebut.

Ini seperti pengalamanku ketika salah seorang keluarga menderita stroke kedua dan mengalami kondisi ngorok. Kata dokter saat itu, pembuluh darah di otaknya pecah.

Wallahu 'alam. Kematian memang rahasia Ilahi. Namun bukan berarti kita tidak menjaga diri dengan berusaha meminimalkan sebab. Seperti contoh tadi, si korban ternyata tidak melindungi kepalanya ketika berkendaraan. Alhasil ketika terjatuh, kepalanya terbentur keras sekali.

Manusia memang berencana, tetapi Yang Maha Kuasa jua yg menentukan.

Sunday, April 13, 2008

Refleksi 3 tahun merantau

Ini perjalananku yang ke sekian kalinya dengan tujuan Pangkal Pinang. Perjalanan dinas yang mengharuskan kami menyelesaikan penggabungan laporan hingga larut malam untuk mengejar deadline konsolidasi laporan di Pusat.

Terkadang, jika tidak terlalu rumit, laporan bisa rampung alam 3-4 hari. Namun jika ternyata banyak hal yang mesti disesuaikan, itu berarti akan menambah panjang waktu menetap di Pulau ini.

Tak terasa udah tiga tahun kami bekerja di BUMN ini. Tepat tgl 4 April 2005 kami ditempatkan di wilayah Bangka Belitung. Namun seminggu kemudian aku dikirim ke Cabang Tanjung Pandan yang ada di Pulau satunya, Belitung.

Walaupun sepi, namun aku kerasan disana. Salah satunya karena suasananya yang sangat ramah pada pendatang. belum lagi karena terdapat bandara disana. Mungkin bagi sebagian orang, ditempatkan didaerah yang terpencil atau jauh dari dunia mall sangat menyiksa. Namun bagiku itu suatu anugerah.

Bahkan Televisi saja tidak kumiliki di rumah dinas itu. Bukan karena diri gak mampu membelinya. Tapi karena aku tau, jika barang tersebut ada di rumahku, aku takkan bisa mengontrol diri dalam hal waktu.

Begitu banyak suka duka yang ku alami di kota ini. Namun semuanya memiliki hikmah yang sangat besar.

Terkadang rasa kangen terhadap keluarga membuatku ingin keluar dari pekerjaanku. Namun jika mengingat inilah anugerah yang kuperoleh, aku ingin tetap untuk berkarya.

Duka yang sempat menghampiriku 2 tahun lalu (batal menikah) akhirnya terobati 6 bulan lalu. Karena sekarang status ku adalah "Mrs". Hehehehe

Walaupun suamiku tidak 1 kota, namun ini semua dengan lapang dada berusaha kujalani. Walaupun terkadang rindu tuk kembali bertemu... Yah begitulah hidup. Penuh dengan komitmen dan konsekuensinya..

3 tahun merantau disitulah aku merasakan kangen dengan keluarga. Bahagia ketika berkumpul kembali dengan keluarga. Nikmatnya berkumpul dengan orang-2 yang kusayangi. Juga perjuangan kami untuk mengurangi rasa kangen itu dengan berbagi rasa antar sesama anak rantau.

Kadang kesedihan tak terbendung ketika menjalani kedukaan. Ketika aku dinyatakan hamil oleh dokter, alangkah senangnya hati ini.

Namun ternyata 2 bulan kemudian aku mesti dikuret. Janin tidak tumbuh kata dokter (walaupun ada banyak sebab yg tak mungkin kuceritakan disini).

Ternyata setelah menikah, kebutuhan untuk berbagi rasa menjadi semakin tinggi. Dan ketika mengalammi kesedihan, ternyata bukan lagi teman yang kuinginkan, tapi bersama suamilah rasa itu ingin kubagi.

Overall... 3 tahun yang penuh pengajaran demi pendewasaan. Aku tetap bahagia dengan apapun keadaan yang kualami...

Terima kasih Tuhan atas semua Anugerahmu padaku...

Friday, April 4, 2008

Ketika Semua Berantem

Bingung pasti... itu yang saya alami. Ketika suasana yang selama ini terasa kondusif buat belajar, tiba-tiba menjadi sesuatu yang sangat tidak menyenangkan. Mungkin hanya masalah sepele. Tapi ketika ego menuntut bahwa dialah yang benar, itulah masalah besar.

Saya heran, kenapa ketika orang-orang yang dulu saling bergiat untuk mencapai kebaikan sudah dikenali orang lain, tiba-tiba antara sesama teman bisa timbul permusuhan. Apakah ini hanya masalah iri dan dengki???

Menurut saya tidak melulu masalah iri dan dengki atas prestasi yang sudah diraih seseorang. Tetapi boleh jadi, ketika ia sudah berhasil, ia lupa akan niatnya semula. Lupa bahwa ketika dulu sama-sama berjuang dengan teman-2 sehatinya, visi inilah yang ingin dicapai.

Namun ketika semua orang sudah memperhatikan ia, ia merasa berhak untuk membenarkan diri. Dan tidak hendak dikritik oleh siapapun.

Bukankah pemimpin yang besar bukan orang yang selalu benar. Tetapi orang yang selalu berjiwa besar dan bersedia mendengarkan orang lain.

Rasulullah sendiri walaupun sudah dihapuskan dosa-dosanya oleh Allah, tetap diperingatkan Allah ketika beliau sedang bersama para pembesar Quraish dan mengabaikan pertanyaan seorang buta yg bertanya tentang Islam.(CMIIW)

Yang terpenting dari semua itu adalah kebesaran jiwa untuk tulus ikhlas menerima masukan bahkan dari orang yg tadinya tidak dianggap. Karena apapun masukan itu, tentulah itu untuk kebaikan diri kita sendiri.

Bukankah, musuh yang mengkritik lebih tulus nilai kritiknya pada kita dibandingkan teman-teman yang hanya memuji diri kita???

Back to our vision.... hanya itu yang bisa kukatakan.

MENEBAR RAHMAT UNTUK SESAMA

Sunday, January 6, 2008

Penulis, mimpi dan realita

Penulis tenar dimana karya nya menjadi pujaan banyak orang tentulah sesuatu yang sangat menarik. Saya senang menulis. Tapi menjadi penulis profesional masih suatu mimpi bagi diri ini. Mimpi yang sangat jauuh rasanya untuk diraih. Tapi juga menjadi cambuk penyemangat hidup untuk mewujudkannya. "Bermimpilah karena Tuhan akan memeluk mimpi-mimpi itu" ucapan seorang Arai dalam novel Tetralogi Laskar Pelangi.

Ucapan Arai yang saya baca dari blog pak Faif menyadarkan saya akan pentingnya memiliki mimpi. Mimpi yang akan menjadi inspirasi buat saya untuk menggapainya.

Bukankah lewat mimpi lah kita akan tahu apa yang hendak kita wujudkan?? Sungguh benar bahwa mimpi yang bukan angan-angan akan terwujud lewat kerja keras yang tak berkesudahan.

Menulis bagi saya merupakan pelimpahan rasa yang ada di hati yang ingin dibagi dengan sesama.

Bukan hanya menulis menjadi mimpi buat hidup ini. Berkumpul kembali dengan suami yang saya cintai justru menjadi mimpi terbesar saya saat ini. Tak tega rasanya membiarkan sang kekasih hidup seorang diri jauh. Karena faktanya bukan suami yang merantau, tapi sayalah yang tinggal jauh dari rumah suami.

Walaupun untuk berkumpul masih mimpi bagi saya (perlu 5 thn masa kerja di perusahaan ini untuk mengajukan pindah mengikuti suami sedangkan saat ini baru saya jalani 2 thn masa kerja). Tapi memiliki mimpi bukan suatu hal yang salah bukan???

Bukankah mimpi yang menginspirasi, justru akan menjadi doa yang MAHA DAHSYAT untuk sebuah realita yang membahagiakan?

Ya Allah semoga ENgkau bantu hamba menggapai mimpi ini. Namun hanya Engkau Tuhan Yang Maha Tau apa yang terbaik bagi hamba-hambaMu. AMiin

Menuju Mimpi Abadi II

Menjadi Seorang istri adalah anugerah terbesar dalam hidup ku. Setelah dikenalkan dengan seseorang oleh sahabatku, akhirnya resmi jugalah diri ini menyandang prediket seorang nyonya.

Ya.... tepatnya tanggal 17 Oktober 2007 lalu atau 5 syawal 1428H, diri ini disunting oleh seorang laki-laki bernama Ervan Doubet. Kuyakin Lelaki ini adalah yang terbaik dari Allah untukku. Semoga mimpi kita menuju kebahagiaan abadi menjadi kenyataan sayang.

Mungkin diri ini belum bisa sempurna menjadi seorang istri. Masih terlalu banyak malah kekurangan itu. Diri ini belum sepenuhnya bisa menjadi istri yang baik. Karena jarak yang membentang memisahkan kita. Semoga suatu saat kita bisa berkumpul kembali ya sayang... Sungguh tidak enak rasanya jauh dari seseorang yang begitu dicintai karena pekerjaan.

Apakah kelak permohonan untuk dipindah kekota yang sama dengan suami akan dikabulkan??? ataukah justru permohonan berhenti kerja yang duluan akan kuajukan???

Hanya Allah yang Maha Tau apa yang terbaik bagi kami berdua.

Saat ini kebahagian itu juga bertambah dengan bersemayamnya calon bayi di rahim ini. Semoga Sang Pemberi Amanah memberikan kemudahan dan kekuatan untuk menjaga dan mendidiknya kelak menjadi keturunan yang menyejukan hati dan pandangan mata. Juga seorang jundi Allah yang menebarkan Rahmat di muka bumi ini. Amiin....