Wednesday, May 23, 2007

Magic yang bener-bener Magic

Kenangan beberapa tahun lalu kembali muncul. Saat-saat dimana kegiatan menjadi mahasiswa begitu menggebu dengan segala idealismenya. Juga nostalgia bersama rekan-rekan mengadakan kegiatan kampus yang penuh tantangan.

GImana tidak menjadi suatu tantangan? Ingin mengadakan kegiatan tetapi dana yang ada sangat minim sekali. Belum lagi untuk operasional kegiatan dilapangan, makan siang peserta, dan mungkin juga honorarium instruktur yang saya juga kurang tau, apakah akhirnya bisa dibayarkan? Wallahu'alam bishawab.

Namun dari serentetan peristiwa yang ada, terdapat satu hal yang mematahkan mental blocking saya. Walaupun belum pernah membaca mengenai Robert Kiyosaki, Dale Carnegie, Tung Dasem, dan semua motivator handal, tetapi ini menjadi kilas balik bagi diri saya.

Walau bagaimanapun, kegiatan motivasional kelas mahasiswa yang anggotanya hanya kurang dari 50 orang dengan iuran Rp 10.000 per orang, maknanya sangat besar dikemudian hari bagi saya.

NIlai rupiah yang saya keluarkan nilainya memang tidak seberapa, tetapi kemajuan emosional yang saya peroleh benar-benar mencengangkan untuk saya.

Saya tidak memiliki keahlian berenang ataupun kepandaian untuk menyelam. Tetapi pelatihan itu menyebabkan saya harus memilih untuk menghindar atau menjalankan program mereka.

Ya... memang disana mereka berkata "melompatlah dari atas dinding terjal itu, nanti di bawah kami akan sambut dan selamatkan kamu walaupun tidak bisa berenang".

Bagi saya... pernyataan itu sudah lebih dari cukup. Tanpa Kepandaian berenang, saya harus berfikir apakah saya mampu untuk melompat dari ketinggian 10 mtr, ke dalam air yang saya tidak ketahui kedalamannya, dan juga tidak mampu untuk merenanginya.

Akhirnya saya putuskan untuk mencoba. Dan taukah anda?? saya menjadi the first untuk melompat. Walaupun saat mendaki dinding terjal masih tersimpan keraguan, apakah saya akan selamat sampai di bawah? Apakah para penyelamat saya akan berhasil menangkap saya? Apakah saya akan bisa mengapungkan diri setelah menyelam? Ataukah saya akan hancur bertemu batu-batu sungai yang kerasnya luar biasa.

Apalagi melihat pemandangan dari atas ketinggian. Bagaimana jika saya tidak selamat??? Apa nanti kata orang tua saya??? Sampai sebelum saya memutuskan untuk menaiki dinding itu, teman-teman yang lain masih terlihat ngeri dengan program melompat tersebut. Belum lagi saat saya mengaku tidak bisa berenang. Bagaimana Jika saya meninggal akibat jatuh dari ketinggian dan tenggelam???

Tapi semua rasa was-was itu akhirnya saya telan dan hilangkan dari hati saya. Saya cuma butuh 1 keyakinan. Jika Allah belum menghendaki saya meninggal dalam kegiatan ini, saya pasti selamat sampai dibawah. Walaupun saya tidak bisa berenang, insyaallah akan ada yang menangkap tubuh saya begitu saya muncul dari dalam air.

Dengan Bismillah akhirnya saya putuskan melompat. Rasanya ringan begitu menyentuh air. Tetapi perhitungan saya salah. Ternyata sulit untuk muncul ke permukaan. Saya harus mencari pijakan untuk menembakkan badan saya agar bisa muncul di permukaan air.

Alahmdulillah pertolongan Allah benar-benar terasa. Disaat saya hampir panik dengan keberadaan di dalam air, tak terasa kaki menemukan pijakannya. dengan serta merta saya merendahkan badan dan menembakkan tubuh ke atas. Dan..... Hup... para penyelamat saya berhasil mencapai tubuh saya. Dan menyeret saya ke pinggir.

Aha.... walaupun hampir menelan air sungai... tetapi ini kemenangan besar buat saya. Dan taukah anda???? Saya berhasil memecahkan mental blocking tersebut. mental bahwa orang yang tidak bisa berenang tidak akan bisa menyelamatkan diri ketika jatuh di air. Sekarang saya bisa mengerti kenapa, untuk menyelamatkan diri hanya dibutuhkan 1 hal, tetap bergerak. Ya... Tetap bergerak menjadi syarat mutlak. Karena jika waktu itu saya putuskan untuk berdiam diri di dasar sungai... mungkin hari ini saya tidak akan pernah bertemu dengan komunitas TDA.

Saya memang masih Amphibi. Tetapi saya saat ini adalah didikan pelatihan MAGIC angkatan perdana yang diselenggarakan mahasiswa di kampus saya. DIdikan yang mengubah cara saya memandang hidup.

Apalagi semenjak bergabung di komunitas TDA, semakin banyak ilmu yang mempengaruhi pola pikir saya..

Akhirnya kurang dari 5 tahun lagi saya akan mundur dari ke-TDB-an.

No comments: