Thursday, October 23, 2008

Hikmah itu selalu datang dikemudian hari



Hikmah itu memang selalu datang belakangan. Banyak hal sudah terjadi dalam perjalanan hidup ini. Namun selalu saja dia datang terakhir.

Datang ketika diri lebih jernih berfikir. Ketika diri bisa melihat realitas dengan lapang dada dan mata terbuka. Bukan ketika hati diselimuti perasaan ingin membela diri dari kondisi tsb. Bukan juga ketika rasa ingin menyalahkan itu hadir.

Beberapa kondisi yang akhirnya kusyukuri saat ini tak lepas dari peristiwa dulu. Dulu yang terkadang menyesakkan dada. Sesak oleh rasa sesal mengapa dan mengapa?

Dulu, gagal menikah dengannya membuatku menyalahkan semuanya, timing, dan semua yang membuatku merasa terluka. Padahal sekarang justru menjadi suatu rasa syukur.

Ketika sekarang hadir seseorang yang mencintai sepenuh hati. Menerima semua kelemahan dan kekuatanku apa adanya. Mensyukuri setiap kondisi kami... Betapa mahal reward yang kuperoleh dari kegagalan itu.

Setelahnya aku pun pernah gagal dalam berusaha. Gagal dalam berpartner dan gagal dalam memanfaatkan kondisi.

Setelah lebih kurang 50jt ludes buat pinjaman ke rekan bisnisku, aku baru tersadar bahwa bisnis gak mesti besar.

Ada banyak celah yang bisa dimanfaatkan jika ingin berusaha. Bukan hanya dengan modal gede kita berusaha. Apalagi jika tinggak mengenal bidang usaha itu,lebih baik gunakan modal secukupnya.

Walaupun saat ini rekan ku itu dalam proses berusaha mengembalikan pinjaman tersebut, tapi aku tidak terlalu berharap akan kembalinya pinjaman itu.

Karena aku tak yakin itu semua akan kembali secepatnya. Lebih baik aku fokus untuk memulai lagi langkah hidupku walaupun aku tertatih-tatih berjalan menghadapi rintangan hidup. Namun sekarang aku sudah berdua membaginya dengan suamiku tercinta.

Lelaki yang benar-benar orang yang kucari dan kubutuhkan dalam berjuang...

Anggaplah aku belajar banyak dari 50 jt itu.... Bukan nilai yang sedikit memang jika dilihat dari materinya, tetapi dari sisi pembelajaran aku pikir cukup berimbang.

Yang kusesalkan cuma 1, kenapa dia langsung menyerah begitu terjadi kesulitan dan selalu mengharapkan suntikan dana terus.

Bukankah pejuang tangguh akan berusaha menyelesaikan semua rintangan??

Aku dan suamiku sekarang berusaha menyelesaikan rintangan kami walaupun dengan tertatih-tatih menahan perihnya rintangan itu.....

Kami harap kami akan berhasil... Sehingga kelak akan terasa lagi manisnya hikmah seperti saat kegagalan menikah ketika akhirnya kutemui orang yang mau menerima diriku apa adanya. Dan itu sangat kusyukuri.