Sunday, January 6, 2008

Penulis, mimpi dan realita

Penulis tenar dimana karya nya menjadi pujaan banyak orang tentulah sesuatu yang sangat menarik. Saya senang menulis. Tapi menjadi penulis profesional masih suatu mimpi bagi diri ini. Mimpi yang sangat jauuh rasanya untuk diraih. Tapi juga menjadi cambuk penyemangat hidup untuk mewujudkannya. "Bermimpilah karena Tuhan akan memeluk mimpi-mimpi itu" ucapan seorang Arai dalam novel Tetralogi Laskar Pelangi.

Ucapan Arai yang saya baca dari blog pak Faif menyadarkan saya akan pentingnya memiliki mimpi. Mimpi yang akan menjadi inspirasi buat saya untuk menggapainya.

Bukankah lewat mimpi lah kita akan tahu apa yang hendak kita wujudkan?? Sungguh benar bahwa mimpi yang bukan angan-angan akan terwujud lewat kerja keras yang tak berkesudahan.

Menulis bagi saya merupakan pelimpahan rasa yang ada di hati yang ingin dibagi dengan sesama.

Bukan hanya menulis menjadi mimpi buat hidup ini. Berkumpul kembali dengan suami yang saya cintai justru menjadi mimpi terbesar saya saat ini. Tak tega rasanya membiarkan sang kekasih hidup seorang diri jauh. Karena faktanya bukan suami yang merantau, tapi sayalah yang tinggal jauh dari rumah suami.

Walaupun untuk berkumpul masih mimpi bagi saya (perlu 5 thn masa kerja di perusahaan ini untuk mengajukan pindah mengikuti suami sedangkan saat ini baru saya jalani 2 thn masa kerja). Tapi memiliki mimpi bukan suatu hal yang salah bukan???

Bukankah mimpi yang menginspirasi, justru akan menjadi doa yang MAHA DAHSYAT untuk sebuah realita yang membahagiakan?

Ya Allah semoga ENgkau bantu hamba menggapai mimpi ini. Namun hanya Engkau Tuhan Yang Maha Tau apa yang terbaik bagi hamba-hambaMu. AMiin

Menuju Mimpi Abadi II

Menjadi Seorang istri adalah anugerah terbesar dalam hidup ku. Setelah dikenalkan dengan seseorang oleh sahabatku, akhirnya resmi jugalah diri ini menyandang prediket seorang nyonya.

Ya.... tepatnya tanggal 17 Oktober 2007 lalu atau 5 syawal 1428H, diri ini disunting oleh seorang laki-laki bernama Ervan Doubet. Kuyakin Lelaki ini adalah yang terbaik dari Allah untukku. Semoga mimpi kita menuju kebahagiaan abadi menjadi kenyataan sayang.

Mungkin diri ini belum bisa sempurna menjadi seorang istri. Masih terlalu banyak malah kekurangan itu. Diri ini belum sepenuhnya bisa menjadi istri yang baik. Karena jarak yang membentang memisahkan kita. Semoga suatu saat kita bisa berkumpul kembali ya sayang... Sungguh tidak enak rasanya jauh dari seseorang yang begitu dicintai karena pekerjaan.

Apakah kelak permohonan untuk dipindah kekota yang sama dengan suami akan dikabulkan??? ataukah justru permohonan berhenti kerja yang duluan akan kuajukan???

Hanya Allah yang Maha Tau apa yang terbaik bagi kami berdua.

Saat ini kebahagian itu juga bertambah dengan bersemayamnya calon bayi di rahim ini. Semoga Sang Pemberi Amanah memberikan kemudahan dan kekuatan untuk menjaga dan mendidiknya kelak menjadi keturunan yang menyejukan hati dan pandangan mata. Juga seorang jundi Allah yang menebarkan Rahmat di muka bumi ini. Amiin....